NILAI TUKAR DAN NERACA PEMBAYARAN
Pada pertengahan dasawarsa 1980-an,para eksportir dan importir Amerika merasa kawatir terhadap tingginya nilai dolar AS di bursa valuta asing.Tingginya nilai dolar AS ini membuat perusahaan-perusahaan Amerika mengalami kesulitan ntuk menjual barang mereka di luar negeri, dan mempermudah perusahaan-perusahaan asing untuk menjual barang-barang mereka di Amerika.
Nilai dolar juga menjadi kepentingan beberapa kelompok,seperti perusahaan Jepang yang ingin membangun pabrik di Amerika,orang-orang Amerika yang mau membeli obligasi pemerintah Prancis,dll.kita akan membahas apa yag dimaksud sebagai “nilai dolar” dan apa yang menyebabkan nilai itu berubah.
Hakikat transaksi valuta asing
Uang merupakan alat yang sangat penting bagi setiap perekonomian modern yang menggantungkan diri pada spesialisasi dan pertukaran.Meskipun demikian uang menjadi permasalahan nasional yang harus dikendalikan secara ketat oleh pemerintah.Mata uang suatu Negara diterima secara umum dalam batas Negara itu,tetapi tidak akan selalu diterima oleh rumah tangga dan perusahaan di Negara lain.
Pada umumnya,perdagangan antar Negara hanya dapat berlangsung jika dimungkinkan menukar mata uang satu Negara menjadi mata uang Negara lain.
Nilai tukar (kurs)
Pembayaran internasional yang memerlukan pertukaran mata uang satu Negara menjadi mata uang Negara lain,dapat dilakukan dengan bebagai cara meskipun pada hakikatnya hanya menyangkut pertukaran mata uang antara masyarakat yang memiliki satu jenis mata uang dan membutuhkan jenis mata uang lainnya.Nilai tukar atau kurs (exchange rate) satu mata uang terhadap lainnya merupakan bagian dari proses valuta asing.Nilai tukar valuta asing adalah harga dimana pembelian dan penjualan valuta asing berlangsung.Nilai tukar merupakan jumlah mata uang dalam negeri yang harus dibayarkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing.
Kenaikan harga valuta asing (atau kenaikan nilai tukar)disebut depresiasi atas mata uang dalam negeri.Turunnya harga valuta asing(turunnya nilai tukar) disebut apresiasi mata uang dalam negeri.
Mekanisme transaksi valuta asing.
Misalkan seorang pengusaha Indonesia ingin membeli seperangkat computer Amerika untuk dijual di Indonesia.Pengusaha Amerika yang membuat computer tersebut meminta pembayaran dalam bentuk mata uang dolar.Bila computer tersebut dihargai $30.000,misalkan diperlukan Rp 50.000.000 bagi pengusaha Indonesia yang membelinya.Sekarang misalkan dalam waktu yang bersamaan pengusaha Amerika ingin membeli 10set kursi rotan,dan 1 setnya berharga Rp 5.000.000ini,pengusaha Indonesia ini harus menerima uang rupiah sebesar Rp 5.000.000. Kedua transaksi tersebut saling meniadakan,dan tidak ada perubahan netto sama sekali dalam rekening pasiva Internasional.Tidak ada uang yang harus melewati bank-bank Amerika dan Indonesia.Masing-masing Bank hanya menambah deposito salah seorang nasabah dalam negeri dan mengurangi deposito nasabah lainnya.
Memang selama arus pembayaran antar kedua Negara sama jumlahnya(pengusaha Indonesia)membayar pengusaha Amerika sejumlah uang yang sama yang dibayarkan oleh pengusaha Amerika kepada pengusaha Indonesia),maka semua pembayaran dapat dikelola dengan cara seperti tadi dan tidak perlu ada pembayaran netto dari Bank-bank Amerika pada Bank-bank Indonesia.
B.Penetapan Nilai Tukar
Contoh dalam materi kita ini perdagangan antara Amerika dengan Inggris,dan penetapan nilai kurs antara kedua mata uang mereka,yaitu dolar dan sterling.Contoh dengan dua Negara menyederhanakan permasalahan,namun prinsip-prisipnya berlaku bagi semua transaksi luar negeri.Jadisterling mewakili valas pada umumnya,dan harga sterling terhadap dolar mewakili nilai tukar valas pada umumnya.Karena satu mata uang diperdagangkan dengan yang lainnya di dalam pasar atau bursa valuta asing,berlakulah pedoman bahwa menginginkan(permintaan) rupiah sama saja dengan kesediaan untuk menawarkan(penawaran)valuta asing.Sementara itu menjajakan (penawaran) rupiah mengandung arti keinginan(permintaan)akan valuta asing.
Permintaan akan dolar.
Sumber permintaan akan dolar yaitu:
Ekspor Amerika
Salah satu sumber pokok bagi permintaan akan dolar di bursa valas adalah masyarakat yang saat tidak memegang dolar,tetapi ingin membeli barang dan jasa buatan Amerika.
Ini merupakan salah satu permintaan akan dolar yang muncul dalam perdagangan Internasional.Setiap pembeli potensial ingin menjual mata uangnya sendiri dan membeli dolar guna membeli barang ekspor Amerika.
Arus modal jangka panjang.
Banyak perorangan dan perusahaan asing melakukan investasi milyaran dolar pada surat berharga dan real estate Amerika.Ini semua membutuhkan penukaran mata uang asing menjadi dolar amerika.transaksi seperti ini dinamakan arus modal jangka panjang.
Arus modal jangka pendek.
Pada saat orang menjual aktiva keuangan di satu Negara menjadi valuta asing,yang kemudian dibelikan aktiva keuangan jangka pendek di Negara lain.
Alat tukar
Satu jenis transaksi lain perlu dicatat pula disini.Beberapa mata uang tertentu terutama adalah dolar Amerika,telah diterima oleh Negara-negara lain,bank dan masyarakat sebagai alat tukar internasional.Kebanyakan minyak yang dijual oleh Negara-negara anggota OPEC harus dibayar dengan dolar sehingga pembeli Prancis harus terlebih dahulumenukarkan mata uang francnya menjadi dolar untuk dapat membeli minyak dari Saudi Arabia.Maka terjadilah permintaan akan mata uang yang berfungsi sebagai alat tukar internasional.
Mata uang cadangan
Perusahaan,Bank dan pemerintah acapkali mengumpulkan dan menahan cadangan mata uang seperti halnya orang menyimpan dalam rekening tabungan.Mereka bias saja mengambil keputusan untuk menaikkan cadangan dolar dengan mengurangi mata uangnya sendiri.
Total permintaan akan dolar
Permintaan akan dolar dari pemegang mata uang asing adalah jumlah permintaan untuk tujuan seperti yang di atas.selain itu, karena perorangan,perusahaan dan pemerintah di semua Negara membeli barang dari dan melakukan investasi di banyak Negara,permintaan mata uang tertentu akan merupakan permintaan agregat di sejumlah Negara-negara berbeda.permintaan mata uang tertentu dating dari berbagai sumber,dan penawarannya berasal dari banyak pemegang mata uang tersebut,seperti bank,perorangan dan bisnis diberbagai Negara di dunia.
Bentuk kurva permintaan akan dolar.
Permintaan akan dolar yang diukur menurut pounds sterling diperlihatkan oleh kurva dengan sudut kemiringan menurun .Gambar ini mencantumkan harga atau nilai dolar (yang diukur menurut pounds sterling)pada sumbu tegaknya dan kuantitas dolar pada sumbu datarnya.Bila kita turun pada sumbu tegaknya,ini berarti dolar menjadi semakin murah,yaitu nilainya terhadap poundsterling lebih rendah;nilainya mengalami depresiasi di bursa valas.Gerakan naik pada sumbu datar akan berarti dolar makin mahal atau nilainya mengalami apresiasi.
Nilai tukar ekuilibrium menyamakan permintaan dan penawaran pada bursa valas.Jumlah dolar yang diminta semula sama dengan jumlah yang ditawarkan dengan harga £0,80 per dolar.Ketika permintaan aka dolar naik menjadi D1,nilai tukar ekuilibrium berubah menjadi £0,82 per dolar,dengan perkataan lain dolar mengalami apresiasi nilai dan pounds sterling mengalami depresiasi.
Penawaran dolar
Siapa yang ingin menjual dolar?Orang amerika yang berusaha membeli barang atau aktiva luar negeri akan menawarkan dolar dan membeli valas.Negara yang memiliki banyak cadangan valas berupa dolar,suatu saat merasa bahwa dolar sedang “lemah”dan berusaha menjual dolarnya untuk diganti dengan mata uang asing lainnya.Sekali lagi,dari banyak sumber dan dengan berbagai tujuan orang akan mencoba melepas dolarnya dan memperoleh valas.
Nilai Tukar Ekuilibrium di Pasar Persaingan Sempurna
Nilai kurs yang ditentukan dalam pasar persaingan sempurna seperti halnya harga kompetitif lainnya, yaitu nilai tukar berfluktuasi menurut kondisi permintaan dan penawaran. Misalnya sekarang nilai dolar rendah maka jumlah dolar yang diminta akan melebihi jumlah yang ditawarkan, maka nilai dolarpun akan meningkat. Kenaikan terhadap dolar akan mengurangi jumlah yang diminta dan menambah jumlah yang ditawarkan. Ketika jumlah dolar yang diminta sama dengan yang ditawarkan maka nilai tukarpun akan berada dalam keadaan ekuilibrium. Nilai dolar berada pada titik ekuilibrium jika jumlah dolar yang diminta lebih kecil daripada yang ditawarkan. Dalam keadaan kelebihan penawaran dolar, sebagian orang yang ingin menukarkan dolarnya dengan poundsterling menjadi tidak mampu untuk melakukannya. Nilai dolar akan merosot, jumlah dolar yang ditawarkan akan berkurang , sedangkan yang diminta akan bertambah, sehingga titik ekuilibrium berbentuk kembali.
Bursa valuta asing adalah seperti layaknya pasar persaingan sempurna lainnya, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran cenderung menentukan nilai ekulibrium, dimana jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
Perubahan Nilai Tukar
Sebernarnya yang menyebabkan fluktuasi nilai tukar adalah perubahan permintaan atau penawaran dalam bursa valuta asing. Apabila terjadi pergeseran kurva permintaan dan penawaran pasti akan berpengaruh pada apresiasi atau depresiasi pada dolar, pernyataan ini sama dengan pernyataan hukum permintaan dan penawaran , hanya saja ini diterapkan pada pasar atau bursa valuta asing.
Hal-hal yang menyebabkan pergeseran kurva permintaan dan penawaran yang menimbulkan perubahan nilai kurs yaitu:
Kenaikan Harga Domestik atas Barang Ekspor
Misalkan nilai peralatan elektronik buatan Amerika yang dinyatakan dalam dolar naik, maka akan berpengaruh terhadap elastisitas permintaan barang-barang Amerika. Bila permintaan bersifat elastis maka dolarpun akan mengalami depresiasi, sebaliknya jika permintaan bersifat inelastis maka dolar akan mengalami apresiasi.
Kenaikan Harga Luar Negeri atas Barang Impor
Akibat kenaikan harga yang besar pada barang impor yang ditawarkan, misalnya harga Wiski Scoth dalam nilai pounsterling melonjak tajam, lalu diasumsikan para peminum Amerika mempunyai permintaan elastis terhadap Wiski Scoth, maka mereka dapat dengan mudah beralih ke minuman substitusi lainnya. Maka mereka akan sedikit membelanjakan pounsterling daripada sebelumnya, hal ini akan menimbulkan pergeseran kurva penawaran kekiri dan nilai dolar akan cenderung naik.
Perubahan Tingkat Harga secara Keseluruhan.
Bila tingkat harga di satu negara naik relatif terhadap tingkat harga di negara lain, maka nilai ekuilibrium mata uang negara tersebut akan turun relatif terhadap nilai ekulibrium mata uang di negara lain. Perubahan harga dibedakan menjadi 3 yaitu:
perubahan harga dalam persentase yang sama di kedua negara yang membentuk argumen dari teori paritas daya beli atau purchasing power parity yang berlaku pada nilai tukar.
Perubahan harga hanya di satu negara.
Tentang inflasi dengan laju yang berbeda.
Aliran Modal.
Aliran modal berskala besar dapat bepengaruh kuat pada nilai tukar. Aliran dana investasi mengakibatkan apresiasi mata uang negara pengimpor modal, dan depresiasi mata uang negara pengimpor modal. Pernyataan ini berlaku bagi semua jenis aliran modal, baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Aliran modal jangka pendek: motif yang terkandung dalam aliran modal jangka pendek adalah adanya perubahan suku bunga dan spekulasi nilai tukar suatu negara.Aliran modal jangka panjang: aliran semacam ini dipengaruhi oleh harapan jangka panjang tentang peluang keuntungan di negara lain, dan nilai jangka panjang yang terkandung dalam mata uangnya.
Perubahan Struktur.
Perekonomian dapat mengalami perubahan struktural yang mengubah nilai tukar ekulibrium. Perubahan struktural merupakan istilah umum yang berlaku bagi perubahan struktur biaya, penemuan produk baru atau apa saja yang mempengaruhi pola keunggulan komparatif .
Hilangnya Kepercayaan pada Dolar sebagai Mata Uang Cadangan.
Dalam kurun waktu sejak tahun 1944, banyak negara, bank dan bahkan perusahaan perseorangan menggunakan dolar sebagai bagian terbesar dari cadangan valuta asing mereka. Penggunaan atau penggantian mata uang misalnya dari dolar menjadi poundsterling secara tergesa-gesa dapat mengundang pergeseran besar kurva penawaran sehingga akan terjadi depresiasi dolar secara tajam.
NERACA PEMBAYARAN
Rekening Neraca Pembayaran
Dalam upaya mengetahui apa yang sedang berlangsung pada perdagangan internasional, pemerintah mengawasi transaksi antarnegara yang disusun dalam rekening neraca pembayaran.
Transaksi Berjalan (current account).
Mencatat transaksi pembayaran yang muncul dari perdagangan barang dan jasa serta dari pendapatan berupa bunga, keuntungan, dan deviden dari modal yang dimiliki di satu negara dan di investasikan di negara lain. Rekening ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
Neraca pedagangan atau transaksi barang (trade account) yang mencatat pembayaran dan penerimaan yang timbul dari impor dan ekspor barang berwujud seperti: komputer, mobil, mebel, dll.
Transaksi jasa (service account) yang mencatat pembayaran yang timbul karena perdangan jasa dan pembayaran atas pemanfaatan barang modal seperti jasa asuransi, pariwisata dan juga termasuk pembayaran deviden, bunga dan keuntungan yang diperoleh dari penanaman modal.
Neraca Modal.
Bagian ini mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan lalu lintas modal keuangan internasional. Neraca modal seringkali membedakan secara tegas antara aliran modal jangka pendek dan jangka panjang. Modal jangka pendek adalah uang yang dipegang dalam bentuk aktiva yang sangat mudah dicairkan, seperti rekening bank, dan surat berharga jangka pendek. Modal jangka panjang adalah investasi langsung dan investasi portofolio. Investasi langsung berisi perubahan kepemilikan bukan warga negara atas perusahaan dalam negeri, dan kepemilikan warga negara atas perusahaan asing.
Transaksi Pemerintah
Bagian terakhir dalam rekening neraca pembayaran adalah semua transaksi pada cadangan pemerintah yang dipegang oleh bank sentral suatu negara. Transaksi – transaksi ini mencerminkan pembelanjaan sisa seluruh rekening yang ada. Bank sentral atas nama pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam bursa valuta asing untuk mempengaruhi nilai tukar mata uangnya.
Hakikat Keseimbangan dan Ketidakseimbangan Pembayaran
Rekening pembayaran memperlihatkan seluruh penerimaan valuta asing (sisi kredit) dan pembayaran valuta asing (sisi debet) atas rekening setiap kategori pembayaran. Biasanya dilakukan penghitungan saldo dari sisi atau kelompok bagian yang terpisah. Konsep neraca pembayaran dilakukan dalam berbagai cara, sehingga kita harus mendekati permasalahan ini melalui beberapa tahapan
Neraca Pembayaran secara Keseluruhan Harus Berimbang
Pada nilai yang berlaku antara dolar dan yen, para pemegang yen ingin membeli dolar lebih banyak dari para pemegang dolar yang menginginkan yen. Akan tetapi, para pemegang yen sesungguhnya tidak dapat membeli lebih banyak dolar dari yang bisa dijual oleh para pemegang dolar. Disebabkan jumlah dolar yang diminta melebihi jumlah yang ditawarkan.
Pada penjelasan di atas berlaku kaidah, bila kita menjumlahkan semua penerimaan, maka semuanya harus sama dengan seluruh pembayaran yang dilakukan oleh pemegang dolar. Hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan:
C_R+ K_R+ F_R=C_P+ K_P+F_P
Dimana:
C : Transaksi Berjalan
K : Neraca Modal
F : Transaksi pemerintah
P : Pembayaran
R : Penerimaan
Pembayaran Atas Bagian – Bagian Tertentu dalam Neraca Tidak Harus Seimbang Saldo – saldo pada subsector dari neraca mula – mula dilakukan terhadap neraca pembayaran negara tertentu, kemudian terhadap subsector tertentu dalam neraca.
Saldo Negara. Bila semua negara asing disatukan, neraca pembayaran suatu negara tertentu haruslah berimbang. Namun, suatu negara bisa saja mengalami surplus atau defisit bilateral dalam hubungannya dengan negara atau kelompok negara asing tertentu. Secara umum, neraca pembayaran multilateral diartikan sebagai saldo antara pembayaran suatu negara dengan penerimaan dari negara – negara lainnya. Bila semuanya diperhitungkan, setiap negara tentunya memiliki neraca pembayaran multilateral yang seimbang dengan negara – negara lainnya, kendati terjadi surplus atau defisit bilateral dengan negara – negara tertentu secara terpisah.
Saldo subsektor. Saldo pada transaksi jasa adalah selisih antara nilai penerimaan jasa dan penerimaan jasa. Saldo transakasi berjalan merupakan jumlah antara saldo transaksi barang dan saldo transaksi jasa. Jumlah ini menyatakan saldo antara penerimaan dan pembayaran atas semua transaksi yang berkaitan dengan pendapatan. Menurut sebuah doktrin ekonomi abad ke-19 yang disebut merkantilisme, saldo kredit pada transaksi berjalan disebut saldo positif, sementara saldo debet disebut saldo negatif.
Saldo pada neraca modal diperoleh dari penerimaan dan pembayaran atas valuta asing yang timbul dari lalu lintas modal. Saldo surplus neraca modal, atau saldo “positif”, berarti bahwa suatu negara menjadi importer modal netto, sementara saldo defisit, atau saldo “negative” berarti bahwa negara itu menjadi eksportir modal netto. Bagi negara kaya, menanamkan modalnya di luar negeri dan mengumpulkan aktiva yang akan menghasilkan pendapatan di masa depan, merupakan situasi yang diinginkan. Bukan sesuatu yang kurang menguntungkan bila memiliki saldo “negative” pada rekening neraca pembayaran.
Saldo kredit pada transaksi pemerintah bisa berarti bank sentral telah membeli emas dan valuta asing lebih banyak daripada yang dijualnya. Hal ini akan menambah cadangan valuta asingnya, saldo defisit berarti bahwa Bank Sentral telah menjual emas dan valuta asing lebih banyak daripada yang dibelinya. Keadaan ini akan mengurangi cadangan valuta asingnya.
Hubungan Antara Berbagai Saldo Neraca Pembayaran
Ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, karena neraca pembayaran secara keseluruhan harus seimbang, maka istilah “defisit neraca pembayaran” dan “surplus neraca pembayaran” hanya berlaku pada keseimbangan sub bagian neraca pembayaran. Kedua, karena neraca pembayaran secara keseluruhan harus seimbang, maka adanya defisit pada setiap rekening berarti adanya surplus yang menutup bagian rekening lainnya.
Transaksi berjalan dan neraca modal. Jika kita kembali ke persamaan 1 dan menyamakan F_R dan F_P dengan nol untuk menunjukkan tidak adanya transaksi yang dilakukan oleh Bank Sentral. Maka persamaanya adalah:
C_R + K_R = C_P + K_P
Sehingga ditukarkan tempat C_P dan K_R sehingga diperoleh persamaan:
C_R - C_P = K_P - K_R
Persamaan ini berbunyi: surplus pada transaksi berjalan harus diimbangi dengan defisit neraca modal (misalnya: arus modal ke luar); dan defisit transaksi berjalan haruslah ditutup dengan surplus neraca modal (misalnya, arus modal masuk). Suatu negara yang mengimpor modal memiliki surplus pada neraca modal, sehingga semestinya memiliki defisit pada transaksi berjalannya.
Bila suatu negara yang memiliki neraca pembayaran defisit atau surplus secara keseluruhan, biasanya negara tersebut mengacu pada saldo keseluruhan rekening, kecuali transaksi pemerintah. Neraca pembayaran surplus mengandung arti bahwa bank sentral menambah cadangan valuta asing yang dipegangnya; neraca pembayaran defisit mengandung makna bahwa bank sentral mengurangi cadangan valuta asingnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar